TRI DHARMA KOSGORO 1957

Sabtu, 27 Maret 2010

NIKMATNYA HIDUP BERGOTONG ROYONG

Gotong Royong sebenarnya dulu adalah ciri utama masyarakat di negeri kita tercita ini namun semangat yang telah mengakar pada masyarakat tersebut semakin hari semakin menurun, Entah karena pengaruh apa ... itu yang perlu kita renungkan sekarang.
Ada yang menarik dan inspiratif dari masyarakat diwilayah selatan Jogyakarta tepatnya di Giri Mulyo Gunung Kidul, Yogyakarta. Seperti yang diberitakan oleh Kompas Yogya (17/6/2009) bahwa masyarakat desa tersebut ternyata mampu membangun infrastruktur jalan melalui budaya gotong royong yaitu "Jimpitan". Salah seorang warga bahkan menyatakan bahwa melalui hasil jimpitan itu bukan hanya infrastruktur desa semisal jalan yang bisa dibangun, tetapi juga bisa dipinjamkan untuk pemenuhan kebutuhan warga satu RT. Jimpitan adalah secendok beras yang disumbangkan oleh warga masyarakat untuk kegiatan sosial. Jimpitan itu biasanya ditaruh di dalam cangkir atau wadah kecil lainnya dan diambil petugas ronda pada malam hari.
Secara material, orang bisa menganggap remeh tradisi jimpitan ini. Apa artinya secendok beras. Namun fakta membuktikan, secendok beras yang terkumpul tiap malam itu ternyata mampu membuahkan sesuatu yang besar. Para anggota masyarakat dusun Legundi awalnya barangkali juga tidak mengira bahwa satu sendok beras yang mereka sumbangkan itu mampu menjadi media untuk membangun infrastruktur dusun dan membantu sesamanya. Sesuatu yang kecil, namun benar-benar bermanfaat besar.
Gotong royong
Kita lantas bertanya apa sebenarnya kunci dibalik itu semua? Jawabannya tidak lain adalah gotong royong. Tradisi jimpitan masyarakat dusun Legundi tersebut bukan sekedar aktifitas sosial yang biasa-biasa saja, melainkan artikulasi dari budaya gotong royong. Inti budaya gotong royong adalah semangat saling membantu antar anggota masyarakat. Ketika seorang anggota masyarakat satu mendapatkan masalah atau mempunyai gawe besar, secara tulus mereka ramai-ramai membantu. Atau apalagi kalau itu berkaitan dengan urusan sosial kemasyarakatan yang sifatnya lebih umum. Dengan semangat gotong royong, semua anggota masyarakat tanpa merasa keki, turut ikut terlibat. Dengan saling melibatkan diri, secara implisit mereka telah bekerja sama, tolong menolong dan bantu membantu dalam menyelesiakan problematika sosial.
Inilah nilai atau manfaat besar budaya gotong royong. Manusia selamanya tidak bisa hidup sendiri. Untuk mempertahankan kehidupannya agar tetap eksis, mau tidak mau ia harus melobatkan pihak lain. Sebab, sangat tidak mungkin setiap indifidu mampu menyelesiakan problemnya dengan dirinya sendiri tanpa peran orang lain. Melihat karakter alamiah manusia yang demikian ini, Ibnu Khaldun menyatakan bahwa sesungguhnya organisasi kemasyarakatan (ijtima’ insani) merupakan suatu keharusan. Dengan organisasi ini, manusia tudak boleh tidak, sangat membutuhkan gotong royong. Selama gotong royong tidak ada, seseorang akan mendapatkan kesulitan dalam mengatasi berbagai persoalannya. Sebab, persoalan-persoalan yang ada di itu memerlukan banyak tangan dan peran untuk menyelesaikannya.
Komunitas masyarakat apapun, baik levelnya itu keluarga maupun negara, pada prinsipnya terwujud oleh kesadaran untuk bergotong royong. Ini membuktikan bahwa karakter manusia sebagai mahluk sosial tidak bisa dihindari. Untuk apa manusia membutuhkan keluarga, membutuhkan komunitas, membutuhkan organisasi sosial dan bahkan negara, tidak lain adalah untuk menjalin kerja sama dan gotong royong antar sesama anggotanya demi terwujudnya cita-cita yang diinginkannya. Dalam bahasanya Aristoteles, manusia memerlukan kebersamaan sosial dan politis dengan semua yang diimplikasikannya untuk memperoleh keuntungan, kesempatan pendidikan, pertumbuhan asketik, keilmuan dan moral dan pengetrahguan yang luas. Semangat berkomunitas dan bersosial semacam ini tidak lain adalah usaha untuk menjalin gotong royong. Karena orientasinya jelas, bahwa masing-masing indifidu ternyata saling membutuhkan yang lain untuk diajak bersama-sama mengatasi persoalan.
Dengan tradisi gotong royong itu, masing-masing indifidu bisa saling menjinjing dan menjunjung atas masalah yang mereka hadapi. Masalah satu tidak disangga oleh satu orang, tetapi ditopang oleh banyak orang sehingga menjadi ringan. Pembangunan infrastruktur dusun Legundi di atas sulit akan terwujud manakala hanya dipikul oleh satu anggota masyarakat saja. Mereka bisa “menaklukkan” problematika dusun berkat kegotong royongan mereka melalui tradisi jimpitan tersebut. Berkat gotong royong, satu sendok beras bisa membuat mereka membangun infrastruktur dusun. Kalau di dalamnya tidak ada semangat gotong royong, belum tentu mereka bisa melakukan itu.
Semakin terkikis
Sayangnya, budaya gotong royong yang begitu besar manfaatnya itu, kini perlahan mulai dilupakan oleh banyak orang. Adanya pergeseran budaya dan perubahan pola pikir masyarakat modern yang lebih menjunjung tinggi materialisme, menjadi penyebab utama. Ketika materi atau kapital sekarang bukan lagi menjadi medium, tetapi sudah menjadi kiblat dan tujuan, maka seluruh relasi sosial tidak lagi didasarkan pada nilai-nilai dan semangat persaudaraan melainkan pada keuntungan. Semuanya akhirnya harus dinilai dan diukur dengan uang. Jasa, tenaga dan pikiran seolah tidak ada artinya kalau sudah dibandingkan dengan uang. Seolah dengan uang semua urusan selesai.Perubahan budaya ke arah materialisme ini terbukti telah menggerus semangat sosial dan mendistorsi nilai-nilai kemanusiaan. Orang menghargai sesuatu pun bukan karena terdorong oleh nilai-nilai moral-kemanusiaan, melainkan lebih disebabkan karena uang dan keuntungan.
Budaya gotong royong, yang lebih disemangati oleh nilai-nilai sosial-etis akhirnya sekarang turut terkubur dari peradaban manusia. Nampaknya sudah jarang sebuah komunitas masyarakat yang masih memegang teguh nilai-nilai kegotong royongan seperti masyarakat Legundi ini. Budaya jimpitan ini nampaknya hanya hidup di sekitar masyarakat Yogya dan sekitarnya. Di tempat-tenpat lain nampaknya sudah banyak yang punah. Kalau hanya sekedar mengalami perubahan bentuk atau model tentu tidak ada masalah. Namun persoalannya kalau budaya tersebut telah mengalami keterputusan garis kontinyuitasnya. Hal ini jelas sangat membawa kerugian besar terhadap kehidupan kita sebagai anggota masyarakat.
Saatnya kita perlu merefleksikan kembali untuk menghidupkan budaya gotong royong yang sekarang mulai termarginalkan dari sistem kebudayaan kita. Melihat prestasi jimpitan yang dicapai oleh masyarakat Giri Mulyo, Gunung Kidul di atas, jelas terbayang dalam pikiran kita bahwa betapa nikmatnya hidup bergotong royong.

Sabtu, 20 Februari 2010

RENUNGAN BUAT KITA

BETAPA MISKINNYA KITA
OLEH : Dokter Sudarmono

Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa orang-orangbisa sangat miskin.
Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat miskin.

Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya. "Bagaimana perjalanan kali ini?"
"Wah, sangat luar biasa Ayah"
"Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya.
"Oh iya" kata anaknya
"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya.
Kemudian si anak menjawab. "Saya saksikan bahwa :


Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.
Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ketengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.
Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang pada malam hari.
Kita memiliki pagar sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala secara utuh.
Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita.
Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya.
Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.
Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki sahabat-sahabat untuk saling melindungi."

Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.
Kemudian sang anak menambahkan "Terimakasih Ayah, telah menunjukkan kepada saya betapa miskinnya kita."

Pesan Moral:
Sebenarnya...
Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus memikirkan apa yang tidak kita punya.
Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan dambaan bagi orang lain.
Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang.
Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur kepada Tuhan sebagai rasa terima kasih kita atas semua yang telah disediakan untuk kita
daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.
........................................................................................

Selasa, 09 Februari 2010

ANTARA SUKSES & KEGAGALAN


Sukses adalah dambaan setiap orang, Tidak ada satu orangpun yang mengingin kan kegagalan dalam hidupnya. Untuk mencapai prestasi / kesuksesan terlebih dahulu Anda harus mempunyai Tujuan Hidup (Goal Setting).

Orang yang tidak mempunyai Tujuan Hidup akan menyebabkan dirinya pasif menerima apa saja yang dis\odorkan oleh kehidupan & biasanya Hidup Anda akan menjadi sangat membosankan / tidak bergairah dalam menatap masa depan.

Kebanyakan orang yang hidup tanpa tujuan & tanpa fokus yang jelas adalah orang yang dalam hidupnya hanya berjalan ditempat dan menghabiskan waktunya secara membosankan dengan tanpa pencapaian prestasi yang berarti. Mereka hanya menjadi "Penonton" dari suatu Kehidupan . Mereka seringkali hanya bisa melihat kesuksesan orang lain tapi sama sekali tidak pernah mau membayangkan Sukses untuk dirinya sendiri. Inilah yang disebut Hidup Tanpa Misi / Tujuan.

Anda harus punya Misi bila anda menginginkan Hidup Anda mempunyai Arti dan menggairah kan baik bagi anda sendiri maupun untuk orang lain.

Sukses tidaklah semudah membalikkan telapak tangan , karena anda harus menyikapinya kegagalan dengan sebaik baiknya, jikalau anda memang harus menghadapi kegagalan tsb.
Untuk mencapai Kesuksesan kerapkali kita harus melewati dulu Kesalahan/Kegagalan dalam hidupnya. banyak orang yang ingin sukses tapi sedikit sekali yang berani untuk menghadapi kegagalan.
Bila Anda Ingin Sukses, Anda Tidak Boleh Takut Gagal!

Simak dan Bandingkan Prestasi Kegagalan Abraham Lincolin dan Bandingkan dengan apa yang pernah anda alami selama ini :
Mulai Tahun 1831 Beliau Gagal dalam Bisnis, Kalah di Pemilihan Legeslatif, Bisnis Bangkrut lagi, Calon istri meninggal dan Kalah dalam segala yang diinginkan & Beliau tidak menyerah selama 25 Tahun mengalami kegagalan, hingga pada tahun 1860 Baru berhasil menjadi Presiden USA !
apa yang dia Katakan : "You Cannot Fail... Unless You Quit" !!

Dalil Dalam Meraih Kesuksesan adalah :
1. Anda harus berani sedikit "GILA" namun dalam hal yang positif >>>Abraham Lincolin yang gagal puluhan tahun, Thomas Alfa Edhison yang gagal ribuan kali dalam uci coba lampu pijar, Columbus yang mengatakan dunia ini bulat padadahal orang lain mengatakan dunia ini datar, dll ini merupakan contoh - contoh manusia agak Gila karena keuletannya yang luar biasa hebat namun akhirnya menjadi orang orang yang bermanfaat bagi banyak orang.
Jadi untuk mencapai kesuksesan terkadang Anda harus berani melakukan hal-hal yang berbeda dimana orang lain bisa tidak mau / berani melakukannya

Mulailah berfikir berbeda sekarang juga.
Berfikir yang orang lain tidak fikirkan, membuka ruang sebuah peluang kesuksesan.
Selamat menjalani hari dengan penuh rahmat.

2. Kendalikan Pikiran Anda.
Pikiran adalah kekuatan luar biasa yang harus anda bisa kendalikan.
Hati - hatilah dengan Pikiran anda.!
Apa yang harus kita kendalikan ?
Pikiran Negatip adalah hal yang paling harus bisa kita kendalikan, buang jauh-jauh karena itu merupakan Virus / pencuri Impian anda .

Pikiran Negatif memang tidak bisa kita tolak untuk masuk ke pikiran kita, namun kita harus melawannya dengan pikiran positif yang lebih banyak.

Apa yang anda capai adalah apa yang anda pikirkan!! Jika anda pikirkan kegagalan maka sebenarnya anda adalah orang yang sudah gagal.
Untuk itu kesuksesan selalu dimulai dari pikiran anda !
Sikap Anda haruslah "Can do attitude" ya'ni "Aku bisa melakukan hal itu" Banyak orang yang belum apa - apa sudah mengatakan " Aku Tidak bisa " meskipun nantinya kita juga harus diuji oleh kesalahan dan kegagalan, namun anda jangan berhenti sampai disitu, ingat setelah kegelapan malam pasti besuk pagi fajar akan segera menyingsing Di Ufuk Timur dan disana telah menunggu Istana emas, dengan hanya menunggu setengah malam saja telah tercapai suatu cahaya terang

Jika Anda setiap kali berpikiran Tidak Tenang / gundah karena belum menemukan sesuatu yang lebih baik, maka yang harus kita lakukan adalah melakukan Oto Sugesti pada pikiran kita.
Ingatkan pada pikiran anda bahwa sukses itu bukan milik orang yang brilian saja, tapi kesuksesan adalah milik orang yang Persisten (Pantang Menyerah) & orang - orang yang mau memikirkan bahwa : Apa yang anda fikir bisa pasti Bisa !
Gagal itu hal yang sudah biasa, tapi anda yang mau mengupayakan untuk sukses itu baru Luar Biasa !!!
Kunci kesuksesan adalah bagaimana anda mencari cara atau formula mencapai kemenangan meskipun berton - ton rintangan menghalangi anda.
Untuk menemukan Emas, anda harus menggali berton - ton lumpur, namun kalau anda mau emas jangan pikirkan lumpur nya tapi focuslah pada emasnya !!
"Karena Penemuan terbesar adalah bagaimana kita bisa merubah gaya hidup kita dengan merubah Pola Pikir "

3. Seleseikan apa yang telah anda mulai.
Anda mau berhasil ?
Anda Mau Sukses ?
Anda harus menyeleseikan apa yang telah anda rencanakan dan telah anda mulai sebelumnya, jangan berhenti sebelum Anda menyeleseikannya. Focuslah sampai tujuan Anda tercapai, karena Sukses dan Gagal memiliki perbedaan yang sangat tipis. Tidak ada orang yang gagal didunia ini yang ada hanyalah orang yang cepat menyerah. Jika saja Thomas Alfa Edison saat itu berhenti di percobaannya yang ke 900 mungkin namanya tidak melegenda sampai saat ini dan kitapun mungkin belum menikmati lampu di malam hari.

Jangan repotkan pikiran Anda dengan kegagalan masa lalu apalagisampai membuat Anda Trauma .Ubah Rasa traumatik Anda, ubah kegagalan Anda menjadi Energi Positif untuk memperbaiki diri, Ubah energi kekalahan menjadi kekuatan baru dimana Anda akan melakukan upaya yang lebih baik dan lebih hebat dari sebelumnya.

Jangan pernah menyesali diri ataupun iri hati , karena Anda tidak terlahir dalam keluarga Kaya, tidak mendapat harta warisan yang melimpah, tidak dapat Suami / Istri yang kaya dan elok warnanya, tidak dikarunia bakat, keberuntungan dll.
Untuk Sukses Anda hanya perlu memiliki Tujuan yang jelas, Persistensi dan Derterminasi yang keras untuk mencapai suatu tujuan.

Bila Anda Memandang Hidup Ini Keras Maka Anda Juga Harus lebih Keras agar Hidup ini Melunak Kepada Anda !!!!